Bulan Keramat, Bulan Kebebasan Bangsa
Dua pekan menjelang hari bersejarah, bulan ini, bulan Agustus adalah bulan keramat bagi bangsa kita. Berbagai perayaan dalam rangka memperingati hari kemerdekaan, di berbagai daerah, putra-putra bangsa tengah melakukan berbagai kegiatan menyambut datangnya hari dimana 63 tahun yang lalu para pejuang kita dengan berbagai upaya dan pengorbanan berhasil mengumandangkan kebebasan bangsa atas para penjajah, kemerdekaan bangsa Indonesia.
Kalau kita kaji dan renungkan lebih dalam lagi, kemerdekaan mempunyai beberapa arti tersendiri, baik secara fisik-material maupun mental-spiritual. Antara arti yang satu dengan yang lainnya tidak bisa dilepaskan karena saling berkaitan dan mempengaruhi. Arti kemerdekaan adalah sebagai berikut.
Pertama, terbebas dari penjajahan bangsa lain atau bangsa asing. Bangsa dan negara Indonesia yang kita cintai ini bisa terlepas dari kekuasaan penjajahan dengan pengorbanan yang sangat besar. Darah, jiwa dan raga serta harta benda yang tak terhingga telah menyatu pada bumi Indonesia, menjadi saksi berdirinya Republik Indonesia. Betapa besar pengorbanan bangsa Indonesia demi meraih kemerdekaan.
Kedua, bebas dari rasa takut dan khawatir. Orang dikatakan merdeka apabila tidak dikungkung atau diliputi perasaan takut, cemas, dan khawatir yang berkepanjangan. Ia terbebas dari pikiran yang sempit dan pendek.
Seandainya sudah terbebas dari rasa takut akan timbul keberanian, kreativitas, dan munculnya ide-ide baru. Di sini kemerdekaan merupakan modal untuk berkembang.
Ketiga, bebas untuk mengemukakan pendapat, baik lisan maupun tulisan. Kebebasan untuk mengeluarkan pendapat merupakan hak setiap orang. Tentu saja dalam mengemukakan pendapat harus dilandasi rasa tanggung jawab, menghormati pendapat orang lain dan tidak asal mengeluarkan pendapat. Dalam mengeluarkan atau mengemukakan pendapat harus dibarengi kejujuran dan kebenaran. Jangan sampai mengemukakan pendapat berisi kebohongan dan fitnah.
Keempat, bebas menentukan nasib sendiri. Orang dikatakan merdeka seandainya bebas untuk memilih dan menentukan jalan hidupnya sendiri. Karena pada dasarnya, masa depan kita ditentukan oleh diri kita sendiri. Jalan mana yang akan ditempuh, itu terserah kepada kita, apakah akan menempuh jalan lurus atau berliku. Dalam menjalani kehidupan sehari-hari, kita tidak dibayangi, dikendalikan, dan mendapat tekanan dari orang lain. Kehadiran orang lain sifatnya hanya membantu, memberi saran atau informasi dan memotivsi. Pada akhirnya apa pun yang akan kita lakukan atau perbuat berpulang kepada diri kita masing-masing. Ingat, nasib suatu kaum tidak akan berubah kecuali kaum itu sendiri yang mengubahnya.
Beberapa arti kemerdekaan di atas hendaknya dijadikan bahan renungan dan introspeksi diri. Apakah kita sudah merasakan kemerdekaan yang sebenarnya? Jawabannya berpulang kepada diri kita masing-masing. Hati kecil pasti bisa menjawab. Mungkin seseorang telah merasakan atau menikmati arti kemerdekaan yang sebenarnya. Atau mungkin hanya kemerdekaan semu.
Pada HUT Kemerdekaan Indonesia tahun ini, marilah kita mulai berbenah diri dan perbaharui apa yang menjadi kesalahan pada masa silam, jangan kita tiru dan ulangi lagi. Dengan semangat baru, kita lakukan yang terbaik bagi bangsa dan negara. Apa yang telah Anda berikan dan lakukan buat negara?
Kemerdekaan yang telah diraih bukan berarti perjuangan berakhir, tetapi justru perjuangan harus lebih keras lagi dalam rangka mengisi kemerdekaan, sehingga cita-cita bangsa dapat tercapai. Mengisi kemerdekaan perlu didukung oleh berbagai komponen atau unsur bangsa. Dengan kata lain, dalam membangun negara dan bangsa dibutuhkan kerja sama dari semua pihak sesuai dengan fungsi dan kedudukan atau statusnya.
Kemerdekaan akan terwujud apabila didukung ulama dan cendekiawan yang sarat dengan ilmu. Ulama dan cendekiawan tempat kita bertanya karena mereka sebagai orang yang mempunyai ilmu yang luas. Ilmu merupakan senjata dan modal bagi manusia untuk mencapai kesejahteraan dan keselamatan di dunia dan di akhirat. Dengan ilmu, hidup menjadi mudah.
Pemerintahan akan berjalan dengan baik apabila ada umara atau pemimpin yang adil. Siapa pun yang terpilih menjadi pemimpin bangsa hendaknya bersikap adil, bisa mendengar, merasakan, memahami, dan melakukan yang terbaik bagi rakyat Indonesia. Pemimpin yang diharapkan yaitu yang bisa mengayomi dan mempersatukan seluruh rakyat Indonesia.
4 komentar:
maju terus Indonesia..>!!!
smoga akan lebih baik untk masa kedepanny.. dan tidak ketinggalan harga bbm jg semakin murah..
Bulan yang tidak memerdekakan. merdeka... jujur saya bingung dengan deskrifsi kata ini.
makasih dah mampir, and met aktifitas. semoga sehat sekeluarga.
Mudah-mudahan Kemerdekaan dalam arti sesungguh nya dapat cepat terwujud ! Amien ....
Semoga bansa ini lebih maju lagi kedepannya :D
Posting Komentar