03 Juli 2008

Mencari Makna Tulisan

Proses penting membuat tulisan menjadi berbobot adalah mencari makna dari tulisan itu. Apakah makna yang terkandung dalam tulisan saya? Saya sedang membayangkan duduk di depan komputer untuk memulai ritual menulis malam ini. Berapa persen dari satu jam yang saya gunakan untuk menuangkan isi pikiran ke halaman monitor? Cukupkah tiga puluh menit? itu sudah bagus bagi saya. Karena sebagian besar waktu akan saya habiskan untuk mendapatkan materi tulisan.


Tidak masalah ketika tulisan tidak selesai-selesai, menggantung atau makna tulisan tidak kadung saya dapatkan. Besok pagi saya teruskan lagi, yang penting file .rtf-nya saya simpan di folder yang sudah saya siapkan. Semakin saya sering membuka folder itu, inspirasi akan muncul dan terus diedit sempurna. Satu saat pasti akan selesai memuaskan, paling tidak untuk saya pribadi. Apabila saya kehilangan inspirasi, biasanya saya tidur 10 sampai 20 menit untuk mendapatkan "mimpi". Rilekskan semua otot-otot, sehingga kembali merasa santai.

Sesungguhnya, hanya sedikit orang yang bisa menulis satu kali selesai dan sempurna. Sementara, jutaan orang lain harus mengedit berkali-kali sampai tulisannya selesai, itu pun tidak pernah ada kata sempurna!


Website relevan: http://penulis.com, http://www.belajarmenulis.com.




5 komentar:

balidreamhome mengatakan...

Saya sedang mencoba untuk membuat tuliasn semacam esai untuk sharing dan self-development berdasarkan pengalaman saya sendiri yang saya beri judul ' membangun bisnis sendiri dengan cara asik' sampai sekarang sih baru beberapa bab yang selesai, kira2 ini genre-nya nanti masuk apa ya bro?

Asep Saepudin mengatakan...

4BDH : Saya malah lebih memilih masukin ke genre BISNIS saja, rasanya genre tersebut sering mendapat kunjungan peminat atau calon pembaca/pembeli di toko2 buku yang sering saya tongkrongi tuh bang.. Maklum hari gini dimana sulitnya berpenghasilan, BISNIS bisa jadi keyword buat mereka, juga kita. Sukses bang Eko! Salam buat keluarga..

Kristina Dian Safitry mengatakan...

nah ini dia yg tepat buat daku yg lagi nyelesein nulis buku ke 2. buku pertama denganjudul NYANYIAN IMIGRAN kurang membuatku puas.he..he..btw,kayaknya gak baca postinganku kemarinya. belajar me-rviw blog teman

andige mengatakan...

Bila disimak, kita menulis artikel di Blog sama saja dengan kita bikin karangan dalam pelajaran Mengarang dulu sewaktu di SD> Cuman bedanya sekarang harus mikir supaya menarik buat pembacanya ! Begitukah kang Asep ?

Aki2-NgeBlog

Anonim mengatakan...

wah berarti cuma saya yang baru disni ya bang?wahh..baru mulai belajar menuangkan pikiran di blog.saya malah lebih dari 3 jam kalau mau buat postingan bang, sulit mencari insprasi supaya yang baca puas akan hasil pikiran kita dan tentu saja harus pintar-pintar mencari topik yang menarik..hehehe..sukses buat abang:)

Original Design by Dzelque

Re Design by Asep Saepudin | Original Design by Dzelque